potongan KAMBING (Pandai Tugas Aritmatika): Dari Kemahiran Bahasa hingga Jenius Matematika - Unite.AI
Terhubung dengan kami

Kecerdasan Buatan

KAMBING (Pandai Tugas Aritmatika): Dari Kemahiran Bahasa hingga Jenius Matematika

mm

Diterbitkan

 on

Model GOAT AI menggabungkan kecakapan bahasa dan matematika, merevolusi pendidikan dan pemecahan masalah

Model bahasa besar (LLM) telah melakukan revolusi pemrosesan bahasa alami (NLP) dengan menciptakan dan memahami teks mirip manusia dengan sangat baik. Namun, model ini sering kali perlu ditingkatkan ketika menyangkut tugas-tugas aritmatika dasar. Terlepas dari keahlian mereka dalam bahasa, LLM sering kali memerlukan bantuan dalam perhitungan matematika sederhana. Kesenjangan antara kemahiran bahasa dan keterampilan matematika telah mendorong para peneliti untuk menyelidiki model khusus untuk tugas-tugas aritmatika.

Di bidang kecerdasan buatan dan pendidikan, KAMBING, yang merupakan singkatan dari Good at Arithmetic Tasks, telah muncul sebagai perkembangan yang luar biasa. Berbeda dengan model tradisional, GOAT tidak hanya unggul dalam NLP tetapi juga dalam memecahkan masalah matematika yang kompleks. Bayangkan sebuah model yang dengan mudah menyusun kalimat ekspresif sambil menyelesaikan persamaan kompleks secara akurat. KAMBING mewakili kombinasi unik ini, seorang ahli bahasa dan matematikawan terampil yang terintegrasi dengan mulus.

GOAT adalah model AI revolusioner yang unggul dalam tugas linguistik dan numerik. Tidak seperti model bahasa tradisional, yang berfokus terutama pada menghasilkan dan memahami teks, GOAT mengungguli model tersebut dengan menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika tingkat lanjut. Peralihan antara dua domain ini menandai terobosan signifikan dalam AI, membuka peluang penerapan inovatif di bidang pendidikan, pemecahan masalah, dan bidang lainnya.

Model KAMBING

Model GOAT mewakili kemajuan signifikan dalam kecerdasan buatan, khususnya mengatasi titik temu antara pemahaman bahasa dan penalaran matematika. Pada intinya, KAMBING adalah penyempurnaan model LLaMA, varian khusus LLM yang dirancang secara eksplisit untuk tugas aritmatika. Tidak seperti LLM generik, yang unggul dalam NLP tetapi kesulitan dengan aritmatika dasar, GOAT telah mengalami penyesuaian yang ditargetkan untuk meningkatkan kemampuan matematikanya.

Keunggulan GOAT terletak pada kemampuannya menangani berbagai tugas aritmatika dengan akurasi tinggi. Dibandingkan dengan yang diakui secara luas GPT-4, KAMBING secara konsisten memberikan hasil yang unggul dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Arsitekturnya yang telah disesuaikan memungkinkannya menangani ekspresi numerik, soal kata, dan penalaran matematis secara efektif. Baik menghitung angka besar atau menyelesaikan persamaan kompleks, GOAT menunjukkan tingkat presisi yang membedakannya dari pendahulunya.

Untuk mencapai keterampilan ini, GOAT menggunakan kumpulan data yang dihasilkan secara sintetis. Kumpulan data ini terdiri dari beragam contoh aritmatika yang mencakup berbagai tingkat kesulitan, rentang bilangan, dan jenis soal. Dengan melatih data yang dikurasi dengan cermat ini, GOAT belajar menggeneralisasi berbagai skenario, sehingga mahir dalam menangani tantangan aritmatika di dunia nyata.

Kemampuan GOAT melampaui penjumlahan dan pengurangan sederhana. Ini mengatasi tantangan aritmatika yang kompleks di berbagai domain. Baik ekspresi aljabar, soal kata, atau perhitungan multi-langkah, GOAT secara konsisten mengungguli pesaingnya. Akurasi dan efisiensinya menetapkan standar baru.

Grafik PaLM-540B, model bahasa yang kuat, menghadapi persaingan ketat dari KAMBING. Dalam perbandingan langsung, KAMBING menunjukkan akurasi dan kekuatan yang lebih baik. Ia menangani bilangan kompleks dengan ahli, melampaui model lainnya. Kekuatan GOAT berasal dari penyesuaiannya yang diawasi. Bahkan ketika berhadapan dengan jumlah yang sangat besar yang merupakan tantangan terbesar, GOAT berkinerja sangat baik. Ia melakukan penjumlahan dan pengurangan secara akurat, menunjukkan kecemerlangan matematisnya.

Tokenisasi Angka di KAMBING: Meningkatkan Presisi Aritmatika

GOAT menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menangani token numerik secara konsisten. Tokenisasi memecah teks masukan menjadi unit atau token yang lebih kecil. Dalam kasus GOAT, token ini mewakili kata dan nilai numerik. KAMBING memastikan perlakuan seragam terhadap angka—bilangan bulat, desimal, atau notasi ilmiah. Setiap token numerik mendapat perhatian yang sama, apa pun konteksnya.

Selain itu, GOAT memastikan presisi dalam penguraian ekspresi numerik. Ketika GOAT menemukan ekspresi aritmatika, ia membedahnya menjadi token. Misalnya saja ungkapan “2.14+2.618” menjadi urutan token: ["2.14", “+”, "2.618"].

Pemahaman GOAT tentang token numerik memungkinkan pengoperasian yang akurat. Ia mengakui hal itu "2.14" adalah desimal, "+" adalah operator penjumlahan, dan "2.618" adalah desimal lainnya. Penanganan yang konsisten ini memastikan KAMBING tidak mengacaukan nilai numerik dengan unsur linguistik.

Memecahkan Masalah Kata dengan Presisi

Dalam permasalahan kata, tokenisasi GOAT memainkan peran penting.

Mempertimbangkan: “Jika Alice mempunyai 6 apel dan Bob memberinya 4 apel lagi, berapa banyak apel yang dimiliki Alice?”

KAMBING mengidentifikasi token numerik (“6” dan “4”) dan operasi yang relevan (“memberinya”). Ini menghitung hasilnya secara akurat: 6 + = 4 10. Jadi, dengan memperlakukan angka sebagai tanda yang berbeda, KAMBING menghindari ambiguitas.

Demikian pula, GOAT secara akurat menangani bilangan besar dan notasi ilmiah dengan menjaga presisi tinggi. Tokenisasi GOAT meluas ke sejumlah besar, seperti "1,000,000" or “1.23e6” (notasi ilmiah untuk 1.23 × 10^6). Baik mengurai satu juta atau menangani eksponen, GOAT menjaga presisi.

Pelatihan, Penyempurnaan, dan Ketersediaan Sumber Terbuka

Model GOAT dilatih menggunakan pendekatan terawasi, belajar dari data berlabel dan instruksi eksplisit. Langkah penting dalam proses pelatihannya melibatkan penyesuaian, yaitu model yang telah dilatih sebelumnya, seperti model bahasa, disesuaikan dengan tugas tertentu dengan memperbarui bobotnya berdasarkan data tugas tertentu.

GOAT menggunakan instruksi yang dipandu selama penyesuaian, memastikan panduan yang ditargetkan selama proses adaptasi dan memungkinkan model untuk melakukan generalisasi secara efektif ke contoh-contoh di luar distribusi. LoRA, sebagai bagian dari paradigma ini, memfasilitasi Adaptasi Tingkat Rendah, yang meningkatkan ketahanan model. Dengan menggabungkan LoRA, GOAT secara efektif menangani gangguan label dan meningkatkan kualitas data pelatihan, sehingga memungkinkannya belajar secara efektif dari data yang diberi label tidak sempurna atau tidak sempurna.

Selain itu, model GOAT dan anak timbangan terlatihnya tersedia sebagai perangkat lunak sumber terbuka. Peneliti dapat mengakses repositori GOAT yang berisi arsitektur model, kode pelatihan, skrip evaluasi, dan kumpulan data yang digunakan untuk pelatihannya. Pendekatan sumber terbuka ini mendorong kolaborasi, inovasi, dan eksplorasi dalam komunitas ilmiah, sehingga memfasilitasi kemajuan dalam pemahaman bahasa alami.

Tantangan dan Kemungkinan Solusinya

Karena kompleksitasnya, model GOAT memerlukan bantuan dalam menangani perkalian dan pembagian bilangan besar. Untuk mengatasinya, KAMBING menerapkan beberapa strategi. Pertama, menguraikan operasi kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, seperti mengalikan digit individu atau memperkirakan hasil bagi.

Selain itu, ia mengklasifikasikan tugas-tugas berdasarkan kemampuan belajar—aritmatika dasar langsung disempurnakan, sementara tugas-tugas kompleks dipecah. Penyetelan terpandu memberikan instruksi eksplisit selama pelatihan, dan mekanisme perhatian meningkatkan kinerja. Pembelajaran berurutan dan transfer dari tugas-tugas yang lebih mudah memberdayakan KAMBING untuk mengatasi masalah aritmatika yang kompleks secara efektif.

The Bottom Line

Kesimpulannya, GOAT adalah kemajuan signifikan dalam AI, yang menggabungkan pemahaman bahasa dan penalaran matematis. Kemampuannya yang luar biasa untuk menangani tugas-tugas aritmatika, pendekatan yang disesuaikan, dan perhatian terhadap token numerik menunjukkan keserbagunaan dan presisi yang tak tertandingi. Dengan ketersediaan sumber terbuka dan kemajuan yang berkelanjutan, GOAT membuka jalan bagi aplikasi inovatif dalam pendidikan dan pemecahan masalah, sehingga menjanjikan masa depan dengan peningkatan kemampuan AI.

Dr Assad Abbas, a Profesor Madya Tetap di COMSATS University Islamabad, Pakistan, memperoleh gelar Ph.D. dari North Dakota State University, AS. Penelitiannya berfokus pada teknologi canggih, termasuk cloud, fog, dan edge computing, analisis big data, dan AI. Dr Abbas telah memberikan kontribusi besar dengan publikasi di jurnal dan konferensi ilmiah terkemuka.